Minggu, 10 April 2011

Storyboard Cindy ….

“KISAH YANG TAK SEMPURNA”
Tokoh:
Ihsan :: pria yang selalu dijahili oleh Jesse, setia kawan, dan baik

Felia :: wanita yang tombot, yang adalah sahabat Ihsan.

Dheo :: cowo yang misterius, cuek, dan tidak peduli.

Ade :: cewek Idola di sekolah, yang baik dan tidak sombong

Nandi dan Natan :: cowok idola semua cewek di sekolah.

Carlos :: cowok gay dan bersikap seperti wanita, yang selau menggoda Nandi dan Natan

Feby :: cewek penggoda, yang selau menggoda Nandi dan Natan

Bu Lia :: Guru bahasa Jepang yang baik

Pak Nizam :: Kepala sekolah, sekolah ini

ini lah ceritanya …

Di pagi hari yang cerah, seperti biasanya Ihsan dan Felia pergi ke sekolah bersama-sama. Mereka berdua telah bersahabat sejak duduk di bangku SD, dan hingga sekarang kini mereka telah menjadi seorang siswa kelas 2 Sekolah Menengah Atas, yaitu di SMA Negeri 2 Palangkaraya.
Disekolah mereka memiliki banyak teman, misalkan saja Ade, seorang idola semua laki-laki di sekolah itu, termasuk Ihsan yang ikut menyukainya, tetapi cintanya ini tak pernah disadari oleh Ade. Begitulah nasib Ihsan.
Selain Ade, ada juga dua orang pria yang merupakan idola di sekolah ini, mereka adalah natan dan nandi. Hampir semua wanita menyukainya termasuk Feby. Dia adalah seorang gadis yang suka sekali menggoda cowok-cowok di sekolahnya. Tetapi jangan salah, tidak hanya cewek-cewek yang menyukai Nandi dan Natan, ada salah seorang cowok yang suka dengan mereka, sebut saja dia Carlos. Dia adalah seorang gay, dan juga musuh berat feby. Karena dia merasa feby telh merebut cowoknya itu. Sungguh mengerikan dunia ini.
Dan selain dari yang telah sisebutkan tadi, ada lagi teman sekelas Ihsan dan Felia, dia adalah seorang preman di sekolah yang suka sekali mengintimidasi Ihsan dan murid-murid lainnya, namanya adalah Jesse.
Hingga pada suatu hari, ketika Ihsan dan Felia mengobrol. Ihasan melihat Ade yang dia sukai lewat di hadapannya, sungguh senang dia pada saat itu. Tetapi, tiba-tiba tanpa sengaja dari arah belakang datang Jesse dengan tampangnya yang sangar dan penuh dengan kedendaman, dia dengan sengaja menabrak ade, hingga dia terjatuh. Melihat hal itu, Ihsan pun langsung menolong Ade yang jatuh tak berdaya. Mereka tidak tahu penyebab, Jesse melakukan hal tersebut, tetapi hal itu membuat Felia angkat bicara pada saat itu. Dia meminta Jesse untuk meminta maaf, tetpai yang di lakukan oleh Jesse hanya mencaci maki mereka. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena takut dengan dirinya. Syukurnya hal itu tidak berlangsung lama, karena Bu Lia, guru bahasa Jepang menegur mereka. Tanpa peduli dan rasa bersalah, Jesse pun meninggalkan tempat tersebut.

Keesokan harinya ….
Pagi hari itu suasana sekolah tidak seperti biasanya. Para siswa sedang asyik dan heboh membicarakan sesuatu. Ihsan dan Felia yang baru datang ketika itu, merasa bingung mengenai apa yang sedang terkadi. Dan pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bertanya kepada Ade yang saat itu sedang asyik mengobrol dengan temannya. Ade pun menjelaskan mengenai apa yang sedang terjadi.
Ternyata yang sedang di perbincangkan adalah seorang siswa yang baru saja pindah ke sekolah itu, dia itu adalah seorang pembantai. Karena dengar-dengar dia telah membantai 10 oarang siswa lain yang sedang menjahilinya hanya dengan satu pukulan saja, 10 orang itu antaranya 5 orang di opname, 3 orang masuk UGD, dan lainnya telah mendekati azal.
Mendengar hal itu, Felia yang merupakan siwa tomboy juga di sekolah itu, mersa penasaran dan ingin sekali melihat orang itu. Disaat yang sama pula ternyata bel berbunyi tanpa semua siswa harus masuk keruangan. Dan disat itu lah, pak Nizam yang lain dan bukan adalah kepala sekolah di sekolah itu, membwa seorang murid baru itu ke kelas mereka. Sungguh terkejutnya mereka melihat hal itu. Siswa itu ternyata bernama Dheo, dan dirinya sangat misterius, dan cuek. Di saat itulah dia dipersilahkan untuk memilih tempat duduk, dan dia akhirnya duduk disebelah Felia karena pada saat itu Ihsan di suruh untuk duduk di tempat Jesse, karena akan di adakan ulangan. Tempat Felia lah yang kosong pada saat itu.

Hingga beberapa saat kemudian, ….
Di umumkan oleh Nandi selaku ketua kelas bahwa Bu Lia pada saat itu tidak dapat hadir untuk mengajar. Semua siswa pun bersorak dan Dheo hanya diam. Melihat hal itu, Felia sangat pensaran dengan tingkahnya itu. Dia pun mengajak ngobrol Dheo, tetapi tak pernah dihiraukan, sesekali Dheo malah keluar dari kelas tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Benar0benar cowo yang misterius.
Pelajaran pun usai, dan semua siswa keluar kelas untuk beristirahat sejenak. Ini juga drasakan oleh Ihsan dan Felia, tetapi kali ini ebrebda, Ihsan yang biasnya pergi ke kantin bersama Felia, sekarang tidak lagi, karena pada saat itu Ade mengjak Ihsan untuk pergi ke perpustakaan. Hal itu tentu saja membuat Ihsan senang dan lebih memilih Ade dari pada Felia. Tetpai Felia yang merupakan sahabat dia tidak merasa kecewa dengan Ihsan karen dia tau yang terbaik untuk dirinya.
Di saat yang sama itu pula Felia yang hanya seorang diri, ketika itu melihat Dheo yanglagi duduk termenung tanpa ekspresi sedikitpun. Tanpa rasa takut Felia pun menghampirinya. Dan berusaha mengajak ngobrol dirinya, Dheo pun tidak mempedulikannya saat itu, dia lebih memilih pergi dari tempat itu. Hal itu membuat Felia semakin semngat untuk mengetahui lebih jauh mengenai Dheo, dan setelah beberapa hari kemudian. Usaha Felia ini tidak sia-sia. Dheo yang awalnya misterius dan tertutup, kali ini menciba membuka diri dengan menghampiri Felia yang sedang duduk seorang diri di kelas. Awalnya Felia kaget, dia pun mencoba untuk, bersikap sewajarnya. Hari demi hari pu terlewati, semuanya kini berubah. Felia kini dekat dengan Dheo, dan sepertinya mereka saling suka. Hal itu berbeda dengan Ihsan yang menyukai Ade pada awalnya. Ihsan mulai terbuka saat itu, dia mengatakan pada Felia bahwa dirinya tidak lagi menyukai Ade, karena dia tahu, dirinya tidak pantas untuk dia.
Pada saat itu, Felia berusaha menghibur Ihsan. Di saat itu juga Ihsan diperkenalkan dengan Dheo yang di sebut-sebut pria pembantai. Ihsan awalnya tidak mengira hal itu, tetapi dirinya bisa menyesuaikan itu. Akhirnya mereka bertiga pun bersahabat.
Di sisi lain, Jesse si preman sekolah tidak dapat melihat persahabatan mereka itu. Mungkin karena dirinya iri, karena dia tidak dapat menciptakan hal yang sebahagia itu. Untu kali ini, Ihsan yang selau di jahili dan diejek oleh Jesse, tidak hanya bersikap diam. Ketika sedang dijahili, Ihsan melawan Jesse dan dengan tegasnya dia “MENANTANG” Jesse untuk beradu duel satu lawan satu. Jesse menanggapi hal itu, dan dengan dengan santainya dia menjawab “YA”, karena dia merasa tidak akan kalah dari Ihsan yang Cupu dan Gak gaol itu. Akhirnya mereka sepakat untuk bertanding minggi depan jam 5 sore di halaman belakang sekolah. Ihsan pun meminta kepada Jesse, apabila Dia kalah dalam duel ini dia harus meminta maaf dan bertaubat untuk tidak melakukan hal itu lagi.
Jesse sich tenang-tenang saja menghadapinya. Nah Ihsan, masih bingung bagaimana menhadapi Jesse. Dia sangat bingung dengan tindakannya itu, dia pun menanyakan pendapat Felia bagaimana sebaiknya yang dia lakukan, apakah menyrah atau duel dengan Jesse.
Felia pun memberikan usul kepada Ihsan untuk berlatih duel selama seminggu. Yang melatihnya adalah Dheo. Tanpa disangka Dheo adalah seorang guru pencak silat yang memendam banyak rahasia jurus-jurus yang tak terkalahkan. Ihsan pun menyetijuinya. Dia berjanji untuk berusaha semampunya.
1 hari, ……………
2 hari …………………..
3 hari …………………………
Ihsan terus berlatih, dan berusaha sekuat tenaga. Latihannya sangatlah susah dan sulit. Tetapi hal itu tidak mebuat Ihsan patah semangat. Karena dia tau hal itu demi kebaikan dia dan teman-temannya di sekolah.
Ihsan yang mati-matian berlatih pada saat itu, berbeda sekali dengan Jesse yang hanya duduk santai dan terus menjahili teman-temannya. Kini sasarannya adalah Carlos. Cowok gay itu ganggu dan terus di jahili hingga, dia menangis. Teman-temannya yang melihat pun menghibur dirinya, dan Feby yang adalah musuh bebuyutan Carlos ikut menghiburnya dan memberikan semangat lebih kepadanya. Melihat hal itu, dia merasa terharu dan akhirnya mereka dua saling memaafkan.
Nanda dan Natan, cowok idola ini juga merasa salut kepada Ihsan mengenai tindakannya itu. Mereka membantu Ihsan berlatih, mulai dari cara memukul dan jurus-jurus lainnya. Ade yang dulunya adalah wanita yang disukai Ihsan, kali ini juga ikut turun tangan. Ihsan pun merasa lebih semangat pada saat itu. Walaupun harus di latih keras oleh Dheo.
Beberapa hari kemudian, tibalah saatnya untuk Ihsan berduel dengan Jesse. Tepat pukul 5 sore. Seluruh siswa berkumpul dan menyaksikan pertandingan itu. Seperti biasnya Jesse hanya mengejek Ihsan dan terus mengejeknya. Hal itu tidak membuat Ihsan takut, tetpai dia malah bersemangat sekali.
Pertandingan pun dimulai, jurus demi jurus pun di keluarkan pada sat itu. Hingga pada terakhirnya, ihsan membantai Jesse dengan satu jurus yang sangat handal. Jurus inio mengenai Jesse, dan membuat Jesse kalah dari pertandingan.
Jesse hanya bisa pasrah, dan dia mengfakui kesalahannya dan meminta maaf pada saat itu. Tanpa disangka ternyata Jesse selam ini menyimpan rasa dengan Ihsan, oleh karena itu lah dia sering menjahilinya karen ingin selalu bersama dia. Dan Ihsan yang pernah bilang ke Felia tidak lagi menyukai Ade, karena yang ada di hati Ihsan adlah Jesse, karena dia mersa senang apabila di dekatnya, pertandingan ini sebenarnya untuk memancing itu dari Jesse, karen Ihsan merasa bahwa mereka berdua saling suka. Dan di lain pihak Feli telh menjalin hubungn dengan Dheo, cowok pembantai. Dan tidak disangka pula, Carlos yang sejak dijahili oleh Jesse, dia merasa di lecehkan. Semenjak itu, dia memutuskan untuk berubah dan tidak menjadi seoranmg yang Banci. Hal itu di buktikan dengan adanya kekasih Carlos yaitu Feby. Mereka tidak lagi mengganggu Nandi dan Natan, dan kini mereka berdua dan Ade menjadi bintang model terkenal. Dan tetap eksis di sekolah mereka.
Kisah ini berakhir bahagia, dan tidak ada lagi dendam di antara mereka.

= THE END =

atau mau download ini linknya …

KISAH YANG TAK SEMPURNA

makasih dah baca …
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar