Jumat, 15 April 2011

Tata Somba: Rumah Khas Masyarakat Tammari

Orang-orang Somba atau Tammari atau juga dikenal sebagai Taberma menempati rantai pegunungan Atakora, perbatasan Benin dan Togo. Mereka telah hidup terisolasi di sana selama berabad-abad. Nama Somba berarti tukang batu yang baik. Mereka berprofesi sebagai pemanen dan penggarap.


Pondok dua lantai orang-orang Somba [Tata Somba] telah ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kebijaksanaan suku mengatakan bahwa jarak antara dua Tata Sombas adalah sejauh tembakan anak panah. Dan, orang-orang Somba percaya jika barat adalah arah kehidupan sehingga semua pintu menghadap ke arah ini.


Banyak simbol yang melingkupi pembangunan Tata Somba. Setiap rumah memiliki kehidupan di dalamnya yang dibagi menjadi teduh dan terang, maskulin dan feminin. Karena setiap rumah merupakan simbol kesuburan dan fekunditas, wanita diberi kehormatan untuk menghias rumah: menggambar alur pada lumpur basah, memberikan tampilan horizontal bergerigi.

Tata Somba memiliki dua lantai. Lantai pertama atau dasar rumah ditempati ternak pada malam hari dan berisi ceruk yang digunakan untuk memasak. Sementara lantai paling atas atau lantai kedua digunakan sebagai tempat tidur dan lumbung. Desain tersebut kemudian mengalami evolusi di mana mereka menambahkan atap tertutup pada Gur [kukusan rumah] yang digabungkan dengan penghubung dinding.

Sementara itu, orang-orang Somba memiliki kepercayaan animisme dan di depan rumah mereka terdapat mezbah. Satu mezbah untuk satu orang. Mereka menyembah dewa voodoo di altar dan berdoa di sana.


sumber : http://gombhalmukiyo.blogdetik.com/tata-somba-rumah-masyarakat-tammari/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar